Arsitek : Monokroma Architect

Struktur : Monokroma Architect

MEP : Monokroma Architect

Inovasi teknologi di bidang konstruksi khususnya pembangunan gedung memunculkan cara baru yang lebih presisi dan cepat dalam merealisasikan ide design. Gedung tidak lagi harus kaku dengan kotak “box”-nya berikut finishing kaca persegi yang repetitif. Bentuk dan sentuhan akhir yang lebih dinamis dan ekspresif sudah lebih realistis untuk direpresentasikan di zaman modern. Seperti gedung kantor berlantai delapan yang berdiri di daerah Kebayoran Lama ini. Menghindari bentuk “box” yang kaku, teknologi konstruksi bisa mewujudkan perubahan dengan sudut dan sisi dinamis (melengkung) dengan finishing kaca dan kisi-kisi minimalis-abstrak. Bukan hal yang mustahil untuk bisa mewujudkan gedung yang menampilkan karakter unik yang ingin ditampilkan. Kemajuan teknologi ini tentu selaras dengan isu lingkungan dimana memanfaatkan pencahayaan alami dengan bukaan kaca lebar sudah menjadi keharusan dalam sebuah gedung. Gedung yang berdiri di atas lahan seluas 1550 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 800 m2 ini memanfaatkan area terbukanya dengan menanam banyak tanaman sehingga iklim mikro bisa memberi kenyamanan ruang luar yang baik. Gedung ini juga berupaya menyinari tiap ruangan dengan cahaya alami dari matahari melalui jendela lebarnya. Selain itu, view dari dalam gedung menjadi lebih maksimal ke segala penjuru sehingga pengguna merasa nyaman dan tenang. Tidak ada gap yang membatasi pengguna dengan lingkungan luar sehingga pengguna tidak merasa “terkungkum” di dalam “kotak”. Tidak hanya tampilan luar, kedinamisan juga turut di realisasikan ke area interior gedung ini. Dalam hal ini, tangga yang biasanya berkonotasi melelahkan ketika akan melewatinya, diwujudkan dengan pembangunan tangga yang lebih rekreatif sekaligus menjadi focal point interior bangunan. Perpaduan warna abu-abu dari beton ekspose, coklat kayu dan putih menghasilkan kombinasi harmonis yang bisa dinikmati di setiap lantai dan sudut gedung dalam beraktivitas kerja.